Tareng adalah makanan ringan atau camilan yang sangat disukai masyarakat indonesia. Hampir disetiap daerah terdapat industri yang memproduksi camilan dengan bahan 

dasar tahu dan tepung tapioka ini. Tujuan pengolahan tareng ini adalah sebagai inovasi produk dari bahan dasar tahu dan tepung tapioka yang merupakan makanan harian 

masyarakat.
Tareng T E K T A adalah produksi industri rumahan milik ibu Nesa yang berada di kp. Ciherang kec. Karangpawitan kab. Garut, usaha tersebut sudah dijalani ibu nesa 

sejak 10 tahun lalu atau tepatnya berdiri sejak 2010.


Proses produksi tahu goreng tersebut terdiri dari beberapa tahap mulai dari pemilihan bahan, pencucian,perebusan,pengemasan tareng hingga penggorengan tareng dan 

pengemasan tareng.

Dalam pemilihan bahan baku utama yaitu kedelai, Ibu Nesa lebih memilih menggunakan tahu berkualitas, hal tersebut karena tahu berkualiatas dinilai lebih enak dan hasil 

tareng jadi maksimal. tareng yang dihasilkan juga lebih berkualitas.

Mengenai harga tareng tersebut ibu Nesa menggunakan penetapan harga tersegmentasi hal tersebut mengingat jangkauan wilayah pasar produk tareng tersebut yang cukup luas 

dan jauh yaitu sekitar wilayah Balong, Sumoroto, Badegan bahkan hingga ke Mlilir, penetapan harga tersegmentasi tersebut juga dari faktor perbedaan  pelanggan yang 

membeli langsung kerumah atau dilain tempat, menagalami perbedaan harga.

Harga tareng tersebut dibandroll dari Rp 5000 perbungkus, namun ibu Nesa tidak melakukan perubahan harga meskipun permintaan pasar meningkat, seperti saat bulan puasa, 

lebaran ataupun akhir tahun biasanya permintaan sampai 500 bungkus, meningkat dua kali lipat dari permintaan harian yaitu sekitar 200 bungkus tareng per harinya. Hal 

tersebut karena ibu Nesa takut terjadi penurunan permintaan selanjutnya berhubung produksinya masih dalam skala kecil “ yang penting usaha jalan “.

Komentar